Chapter 2016: Unwritten

Ini adalah hari pertama pada tahun 2016. Gue rasa ini adalah saat yang tepat untuk memulai lembaran baru pada tahun yang baru. 2015, banyak kegagalan yang sudah gue lewatin... Kegagalan impian, kegagalan cita-cita, kegagalan percintaan dan kegagalan-kegagalan yang lain. Gue harap tahun 2016 gue dapat mewujudkan cita-cita gue dan segala cita-cita yang tertunda pada tahun 2015. Banyak sedih, banyak pengorbanan, banyak kesia-siaan. Gue tinggalkan semua. Pada akhirnya, memang harus kembali pada diri sendiri. Siapa lagi yang akan sayang pada diri kita sendiri kalau bukan kita sendiri? 2016, gue akan memulai lagi semua dari awal. Saatnya untuk bangkit. Gue yakin, dimana ada usaha dan doa, pasti Tuhan akan berikan yang terbaik. Banyak yang ingin gue tulis di jurnal digital ini. Dulu selalu pernah ada yang selalu memberi semangat tanpa imbalan, tapi mereka sudah tidak ada. Paling tidak gue masih merasakan kasih yang mereka berikan tanpa charge dan syarat. The Rest Are Still Unwritten... Terimakasih, Tuhan.

Comments