Personal: Beban Ku Bertambah Berat

Setelah kepergian Mama untuk selamanya, nampaknya keluarga ini semakin tak terurus dengan baik, egoisme dari Ayah dan Kakakku dapat kurasakan dengan kuat. Aku juga bukanlah contoh yang baik dan sempurna. Ketika ku memiliki masalah aku tak bisa berbagi, yang ada celaan, dampratan, kritikan, sindiran dan hal-hal negatif lainnya. Mungkin juga gue seperti itu ya? Belum lagi Bu Ali yang meneror-neror, sampai datang ke kantor dan telepon-telepon yang sangat mengganggu. Ketika kuceritakan masalah tersebut kepada Keluarga. Yah hanya tanggapan negatif dan terserah elo lah.

Dapat gue rasakan gue merasa sangat sendirian di dunia ini. Selama ini kan apa-apa mama. Siapa yang mau menuju kebinasaan dan kehancuran? Tentu tidak ada. Drama kehidupan dan lainnya tampak bergejolak. Belum lagi masalah-masalah pribadi gue. Kakak gue juga lebih menginginkan pergi dari rumah dan dengan alasannya untuk bekerja dan mencari yang lebih baik, kalau menurut gue itu pelarian dan ego yang tinggi, tetapi hak dia juga sih. Hak gue juga untuk keluar dari Kejaksaan. Kalau Tuhan memang menempatkan gue di Kejaksaan, pasti yang baik akan diberikan. Jika tidak, pasti ada tempat yang lebih baik.

Jujur, gue cuman bisa ke Bapa saja bercerita meminta Roh Kudus membimbing gue. Kesannya munafik ya? Secara hidup gue aja masih awut-awutan. Kalau bukan karena Tuhan Yesus, gue sudah dibakar di api neraka sana. Tapi gue ngerasa useless banget, gak berharga. Apa yang harus gue lakukan saja, gue bingung. Keluarga bukanlah orang terdekat. Pedih ya rasanya. Tapi mau gimana lagi? Harus kuat atau mati sajalah.

Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus, tolong aku untuk kesekian kali... Keluarga ku tak peduli dan egois. Apalah aku? Bimbing aku... Aku tak akan pernah mengerti rencana Mu yang kutahu rencana Mu adalah kebaikan.

Comments