Gue capek deh, semenjak masuk Kejaksaan, hidup gue berubah menjadi lebih parah, bukan gue gak bersyukur, banyak sudah yang dikorbankan untuk masuk Kejaksaan, jiwa, raga, materi hampir semua. Keinginan Nyokap sebenarnya yang ingin gue masuk Kejaksaan, gegara dipikirnya bisa kaya kali... Intinya sih supaya gue ada pegangan hidup ke depan, masa depan, memang baik sih cuman maksain.
Banyak sebenarnya pekerjaan yang lebih baik dari ini, gue pengen jadi jaksa tapi di Amerika, paling enggak disana sesuai dengan tuntutan profesi dan sejahtera, di Indonesia? Makan hati.
Pos gue ini, kok kesannya mengeluh dan mengeluh, lu kata gue gak bosan. Gue pengen cabut dari Kejaksaan, tapi Bokap dan Nyokap pasti langsung pingsan dan gila, makanya serba salah, dilema banget buat gue. Gue gak bahagia dan enjoy, gaji kecil dan sakit hati. Pendidikan gue padahal tinggi, gue lulusan S2 UI, bukan sombong, tapi masih banyak yang lebih sesuai dengan pendidikan yang gue dapat, kerja di kota, dimana gue lebih comfort dengan suasana urban.
Gue sedih dan nelangsa, malah pengen rasanya gue ditelan bumi dan menghilang, meskipun bukan jalan keluar. Tempat kerja gue adalah neraka gue, hidup gue menjadi sangat parah, entah karena gue masih Tata Usaha, yang notabene calon jaksa belum tentu menjadi jaksa, tidak seperti hakim.
Pathetic of my life. I hope it will be changed for better, of course. Deep sigh.
Powered by Aol and Telkomsel BlackBerry®
Comments
Post a Comment